BAPAK
SAJA YANG MENGAJAR
Masih di sekitar tahun 1967 – 1968.
Pak AR diminta mengisi pengajian rutin setiap hari Rabu. Pengajian ini
bertempat di kampung Ledok Ratmakan. Sebuah kampung di lembah Code Yogyakarta.
Permintaan ini disanggupi Pak AR. Pengajian berjalan sekitar 2 tahun. Menjelang
akhir dua tahun, Pak AR usul kepada
jama’ah agar yang mengisi pengajian diganti ustadz lain. Usul ini dimaksudkan
agar jama’ah mendapatkan wawasan lebih luas, disamping memberi kesempatan yang
lain untuk mengabdi dan menebarkan kebaikan. Usul inipun diterima jama’ah.
Pengajian berikutnya diisi ustadz X, dan
Pak AR tidak mengisi pengajian itu lagi. Setelah berjalan satu bulan, pengurus sowan Pak AR. Pengurus ini matur bahwa setelah pengajian diisi oleh
ustadz X, lalu jama’ahnya mreteli satu
persatu . Bahkan Rabu kemarin tinggal dua orang yang datang kata pengurus itu.
Kalau Pak AR tidak keberatan dimohon mengisi pengajian Reboan itu. Ustadz X itu
tidak mau mengisi pengajian lantaran jama’ahnya hanya dua orang. Memperhatikan
ini, Pak AR pun bertanya dengan penasaran. “Mengapa berkurang”. Pengurus itu
menjawab :”Pak ustadz X itu ketika mengisi pengajian sangat keras, banyak
jama’ah yang tersinggung dan merasa
dikafir-kafirkan, didhalim-dhalimkan, dan difasik-fasikkan. Itu lho beliau
membaca beberapa ayat waman lamyahkum
bima anzallahu faulaika humul kafirun. Lalu dhalimun lalu fasiqun. Maka
jama’ah pada takut dan mreteli. Saya
sudah menghubungi jama’ah dari rumah ke rumah supaya aktif kembali ke pengajan.
Namun jawaban mereka sama, yakni kalau yang mengisi pengajian Pak AR saya ya mau
ngaji lagi. Kalau yang mengisi pegajian Pak X, lebih baik saya pamit saja.
Pengurus itu selanjutnya matur “Karena itu, kami mohon Bapak berkenan mengisi
kembali pengajian kami”. Setelah adu argumentasi agak lama, akhirnya Pak AR
mangalah dan sambil mencari ustadz yang pas, Pak AR kembali mengisi pengajian
di kampung Ledok Ratmakan di lembah Code itu.
Nampaknya masyarakat kita tidak sreg dengan
yang radikal kanan maupun radikal kiri (Komunis, PKI)
Lasa Hs.
(Sumber Anekdot dan Kenangan Lepas tentang Pak AR,
2013)
0 Komentar