Manusia lahir ke dunia ini tidak lepas dari peran orang tua.
Dengan kekuasaan Allah swt , orang tua melahirkan anak, lalu dididik,
dibesarkan sampai dewasa. Begitu besar jasa orang tua pada anak. Maka dalam banyak ayat Al Quran disebutkan
bahwa setelah berbuat baik/ibadah kepada Allah, lalu diperintahkan untuk
berbuat baik kepada kedua orang tua. Berbakti penuh keikhlasan merupakan
keutamaan. Bentuk berbakti itu antara lain:
1. Memperhatikan
orang tua
Sebagai anak, kita harus memperhatikan orang tua. Berbakti
dan memperhatikan orang tua sangat dianjurkan terutama oleh agama Islam. Lantaran orang tualah, dengan izin Allah, manusia lahir ke dunia. Karunia Allah atas manusia
melalui orang tua ini merupakan anugerah yang luar biasa. Karena tidak semua janin yang dikandung seorang ibu itu
lahir ke dunia.
Begitu besar kebaikan memperhatikan dan berbakti kepada orang tua. Sampai-sampai
Rasulullah saw bersabda ”Allah akan memberikan balasan sebanding ibadah haji
yang mabrur kepada seseorang yang memandang wajah orang tuanya (memperhatikan
dan berbakti) kepada orang tuanya”. (HR. Rafi’i)
2. Berdo’a
untuk orang tua
Salah satu bentuk berbakti kepada orang tua adalah selalu
berdo’a untuk orang tua. Banyak kebaikan dari do’a anak untuk orang tuanya
antara lain akan dilancarkan rezekinya. Rasulullah Saw bersabda:” Apabila
seorang hamba tidak lagi berdo’a untuk kedua orang tuanya, maka akan
terputuslah (sulit) rezekinya”. (HR. Ad Dailamy).
3. Tidak
berani kepada orang tua
Meskipun orang tuanya berpendidikan rendah dan kurang
pengalaman, seorang anak harus taat kepadanya dan tidak boleh berani. Bahkan dalam tuntunan
agama Islam, meskipun orang tua itu beda agama, maka harus tetap
dihormati. Dalam hal ini Allah
menegaskan dalam Al Quran S. Lukman: 14
– 15 :” Dan Kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik ) kepada kedua
orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah
tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada
kedua orangtuamu. Hanya kepada-Ku kamu
sekalian kembali. Dan jika keduanya
(orang tuamu) memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang
engkau tidak mempunyai ilmu tentang itu, maka janganlah engkau menaati
keduanya, namun pergaulilah keduanya di dunia ini secara baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali
kepada-Ku. Kemudian hanya kepada-Ku tempat kembalimu, maka akan Aku beritahukan
apa yang telah kamu sekalian kerjakan”.
Kalau anak sampai berani kepada orang tua, memejahijaukan
orang tua, melawan, bahkan menganiaya orang tua, berarti anak itu sudah
kehilangan nurani. Mereka tidak tau terima kasih dan tidak beradab. Balasan
pada anak yang durhaka ini tidak perlu menunggu kalau anak itu nanti mati.
Untuk itu Rasulullah saw mengingatkan kepada para anak yang durhaka dalam salah
satu sabdanya:” Dua pelanggaran yang Allah akan laksanakan di dunia ini ialah
pembangkangan dan berani kepada orang tua”. (HR Thobarani).
Lasa Hs
0 Komentar