Menulis merupakan kegiatan yang memiliki nilai luar biasa dalam kehidupan
mausia. Sebab tulisan itu mampu mendokumentasikan dan menyebarkan ide, gagasan,
renungan, dan penemuan seseorang dalam berabad lamanya. Kekuasaan sebuah buku
sering melampaui umur penulisnya itu sendiri.
Tulisan mampu memengaruhi dan
merubah sikap masyarakat meskipun perlu waktu. Rasulullah saw mampu melakukan
perubahan terhadap tatanan kehidupan manusia berabad-abad lamanya karena
ajaran-ajaran Ilahiyah yang termaktub dalam Al-Quran dan Hadist. Karl Mark
mampu mengubah Rusia melalui Das Capital,
dan Sun Yat Sen mampu menggerakkan Revolusi Cina berkat buku San Min Chu I. Iman al-Ghzali (lahir di
Thus Iran pada tahun 1058 M) mampu menggugah kesadaran umat Islam untuk
beribadah dan berilmu melalui bukunya Ihya’
Ulumuddin (Menghidupkan Ilmu-ILmu Agama), Minhajul ‘Abidin (Jalan Bagi Para Ahli Ibadah), Maqashidul Falasifah (Maksud Ahli-Ahli
Filsafat), dan Tahafutul Falasifah (Kekacauan
Ahli-ahli Filsafat). Demikian pula dengan Muhammad Rasyid Ridha yang mampu
membuka mata hati umat Islam terhadap kebekuan berpikir berkat tulisan-tulisan
beliau yang dimuat berkesinambungan dalam majalah Al Manar.
Buku berjudul The
Diary of a Young Girl karya Annelies
Marie Frank (lahir 12 Juni 1929) mampu membuka mata dunia tentang kekejaman
Nazi. Buku ini semula berisi catatan
harian seorang gadis biasa. Catatan harian ini ditulis sejak tanggal 20 Juni
1942 sampai 1 Agustus 1944. Anne Frank dan keluarga akan ditangkap tentara
Jerman yang menduduki Belanda Juli 1942. Keluarga ini bersembunyi di sebuah
tempat yang pintunya ditutup dengan rak buku. Di masa persembunyiannya inilah
Annelies Marie Frak menulis buku tersebut.
Pada 4 Agustus 1944, tempat persembunyian itu diserbu pasukan Nazi.
Keluarga AnneliesFrank ditangkap dan dipenjara sebagai tahanan politik. Pada
tahun 1945 , Anne Frank meninggal di kamp konsentrasi karena penyakit dan beban
kerja yang berat.
Beberapa hari kemudian, catatan harian Anne ini ditemukan Mien Gies
seseorang yang membantu keluarga Anne. Catatan ini berceceran di tempat
persembunyian lalu dihimpun, disusun menjadi buku yang kini telah diterjemahkan
ke 70 bahasa dunia.
Galileo (1564 – 1642) ilmuwan yang tulisannya pernah
menggemparkan masyarakat Eropa dikenal sebagai penulis metode eksperimental.
Lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Pisa ini sempat mengamati ayunan lampu
gantung yang terdapat di sebuah katedral. Ia menghitung waktu ayunan lampu
tersebut dengan denyut nadinya.Ilmuwan ini berani mengadakan pembaharuan
melalui buku-bukunya antara lain: Dialog
tentang Dua Sistem Besar Dunia Menurut Ptollomeus dan Corpenicus (1529 – 1632).
Terbitnya buku ini ternyata mendapat sambutan luar biasa dari masyarakat Eropa.
Buku ini dianggap sebagai mahakarya dalam bidang kesusasteraan dan filsafat. Di
satu pihak, buku ini mendapat tentangan keras karena Galileo dianggap
menghimpun dan mengadakan pembelaan terhadap ajaran Copernicus. Gara-gara buku
tersebut, beliau diganjar hukuman sampai meninggal pada tahun 1642 M. Meskipun
saat itu ia berstatus tahanan rumah, namun Galileo sempat menyelesaikan
penulisan buku-bukunya. Pengamatan terakhir yang dilakukannya pada tahun 1637 M
(beberapa bulan sebelum buta) adalah pengamatan terhadap benda-benda angkasa
melalui teleskop tentang waktu, kemunculan bulan setiap hari, dan pergeseran
letaknya setiap bulan.
Jaman selalu berubah dan berkembang seirama dengan
perubahan dan kebutuhan manusia. Gereja Katolik pada tahun 1980 (kepemimpinan
Paus Yohannes Paulus II) secara resmi mengakui bahwa
tindakan gereja itu salah (Ensikopedi
Nasional Indonesia, 1992, jilid 6).
(Lasa Hs)
0 Komentar