Penelitian merupakan salah satu upaya menemukan
rumusan, teori, maupun ilmu pengetahuan tertentu dengan metode ilmiah. Upaya
ini untuk memperdalam dan mengembangkan ilmu pengetahuan yang diharapkan mampu
menciptakan kesejahteraan manusia dan makhluk lain. Dalam pelaksanaan
penelitian diperlukan langkah-langkah terencana yang diawali dengan kajian
teori, penemuan, maupun rumusan-rumusan yang ada. Oleh karena itu perlu
dilakukan kajian terhadap literatur primer
maupun sekunder yang relevan. Literatur semacam ini dapat diperoleh melalui
perpustakaan dan sumber infomasi lain. Sebab kedua lembaga ianformasi ini
menyediakan jasa pelayanan informasi, bimbingan literasi informasi, bimbingan
rujukan, pelayanan akses database e-journal, jaringan informasi, layanan
antisipasi plagiasi, dan kerjasama antarperpustakaan.
Hasi- hasil penelilitan yang telah ditulis,
seharusnya didokumentasikan, disimpan, dan disosialisasikan melalui
perpustakaan, ditulis dalam bentuk artikel ilmiah, maupun dipresentasikan dalam
pertemuan ilmiah. Bukan hanya sebagai dokumen lalu dijual kiloan.
Mengingat begitu pentingnya perpustakaan dalam menunjang kegiatan
penelitian, maka perlu meningkatkan peran perpustakaan dalam proses penelitian.
Perlunya peningkatan iani didasarkan pada pemikiran bahwa:
1.Perpustakaan belum optimal dalam menunjang kegatan penelitian
Beberapa perpustakaan
kita terutama perpustakaan perguruan tinggi dan perpustakaan penelitian telah
menunjukkan perkembangan yang signifikan dalam penyediaan koleksi, sarana
prasarana akses informasi, sumber daya manusia, dan sistem. Namun fasilitas ini
belum dimanfaatkan optimal oleh para peneliti. Padahal kalau dicermati bahwa
kegiatan penelitian tidak bisa lepas dari kegiatan perpustakaan. Sedangkan
kualitas dan kuantitas penelitian erat hubungannya dengan ketersediaan sumber informasi
oleh perpustakaan.
Di satu sisi, memang Pemerintah selalu meningkatkan anggaran penelitian
dari tahun ke tahun. Peningkatan ini antara lain dengan meningkatnya tunjangan
peneliti, penambahan anggaran penelitian dan berbagai macam hibah kompetisi
penelitian.
b. Peneliti belum optimal
memanfaatkan perpustakaan
Perpustakaan sebenarnya menyediakan sumber
informasi mutakhir dan relevan dengan berbagai tema penelitian. Sumber
informasi ini antara lain jurnal ilmiah, makalah seminar, e-book, repository
institusi. Sumber-smber ini belum dimanfaatkan secara optimal oleh para
peneliti. Mereka cenderung memanfaatkan koleksi milik sendiri atau dari kolega.
c. Peneliti belum memiliki kesadaran tingi untuk menyerahkan hasil
penelitian ke perpustakaan.
Sebagian besar peneliti kita belum memiliki
kesadaran perlunya menyerahkan hasil penelitian ke perpustakaan. Mereka hanya
menyerahkan hasil penelitian ke sponsor sebagai bukti administrasi. Di pihak
sponsor atau lembaga penelitian perguruan tinggi, hasil penelitian itu difungsikan
sebagai bukti administrasi dan disimpan beberapa waktu. Nanti kalau sudah lama
tidak tau bagaimana nasib hasil penelitian yang menelan biaya milyaran rupiah
itu. Semoga nasib hasil penelitian itu
tidak berakhir di penampungan kertas bekas.
Hal ini tentu berbeda
nasibnya, apabila para peneliti itu menyerahkan hasil penelitian perpustakaan.
Dalam hal ini akan diperoleh beberapa kebaikan antara lain bahwa penelitian
yang diserahkan ke perpustakaan akan didokumentasikan, diolah, disimpan secara
baik, dan disosialisasikan oleh perpustakaan,
Di satu sisi, para
peneliti juga belum memiliki kesadaran tinggi untuk menulis hasil penelitian
itu menjadi artikel ilmiah yang dimuat oleh jurnal ilmiah. Dengan demikian,
kita ini miskin publikasi ilmiah bila dibanding dengan negara lain. Sedikitnya
tulisan dari hasil-hasil penelitian sebagai artikel ini ada kemungkinan
disebabkan oleh, pertama: tidak adanya motivasi menulis sebagai artikel
ini lantaran tidak ada reward. Kedua,
minimnya ketrampilan menulis terutama dalam bahasa Inggris. Beberapa peneliti
masih mengharapkan insentif yang memadai atas tulisan yang dimuat jurnal. Jadi
tidak ada reward, maka mereka malas
menulis.
Bersambung
Lasa Hs.
0 Komentar