Di era teknologi informasi seperti saat ini, dengan mudahnya
seseorang dapat mendapatkan informasi dari berbagai media, baik media cetak,
maupun media digital. Semenjak munculnya internet, informasi dalam bentuk
digital berkembang sangat pesat, bahkan dalam watu 1 hari saja bisa jadi muncul
ribuan sampai jutaan informasi baru.
Selain itu, dengan adanya teknologi internet tersebut muncul aplikasi sosial media yang bisa digunakan untuk berkomunikasi di dunia maya, diantaranya aplikasi sosial media yaitu facebook, instagram, whatsapp, line, bbm, dan sebagainya. Selain digunakan untuk berkomunikasi, melalui sosial merdia juga kita bisa share informasi kepada yg lain.
Seperti yang kita tau, sosial media ini merupakan aplikasi bebas, sehingga semua orang bebas menuliskan apa saja yang ia mau. Sehingga informasi yang ada di sosial media tidak dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya.
Dari kebebasan itulah, ada beberapa orang yang memang sengaja menyebarkan berita hoax di sosial media. Penyebaran berita itu dilatar belakangi beberapa motif, diantaranya yaitu :
1. Motif
Ekonomi
Contoh penyebaran berita hoax
dengan motif ekonomi yaitu, ketika seseorang membuat website yang disitu
terdapat iklannya. Lalu ia membuat judul berita yang bombastis, kontroversial,
dan hoax. Kemudian judul berita itu ia share ke sosial media. Secara otomatis
ketika orang membaca judul berita yang bombastis, dan kontroversial, maka akan
banyak orang yang mengeklik/membuka judul berita itu. Semakin banyak orang yang
membuka berita itu maka semakin banyak pula pendapatan orang yang punya website
tersebut.
2. Motif
Politik
Contohnya, diitahun politik ini,
ada sebagian orang membuat kampanye hitam di sosial media, Kampanye tersebut
berupa informasi hoax yang dibumbuhi dengan editan gambar dan informasi yang
bombastis. Penyebaran berita itu biasanya bertujuan agar elektabilitas salah
satu paslon menurun
Bagi orang tua yang baru kenal dengan sosial media, ada
sebagian mereka yang langsung percaya bergitu saja terhadap gambar - gambar
atau informasi yang di share tersebut. Tida berhentu disitu, bahkan
kadang kala mereka juga meneruskannya kepada yang lain. Sehingga informasi hoax
tersebut bisa tersebar ke mana - mana dan viral
Sebagai generasi milenial, kita wajib mendampingi orang tua kita masing-masing, memberikan pengertian bahwa informasi yang ada di sosial media tersebut tida semuanya benar. Tentu dengan pendampingan yang tida terkesan menggurui.
Eko Kurniawan
0 Komentar