HINDARI
GUNJINGAN
Menggunjing merupakan perilaku
yang bisa meresahkan. Apalagi kalau gunjingan itu dilakukan oleh public figure dan diterima oleh
masyarakat yang emosional. Gunjingan yang tak berdasarkan fakta dapat mengarah
pada fitnah. Sebab sebagian besar gunjingan itu muncul karena adanya
ketidaksenangan seseorang/lebih pada orang/kelompok lain.
Memediasosialkan kekurangan
pihak lain (dalam hal tertentu) apalagi bersifat fitnah sebenarnya merupakan
usaha penyebaran aib sendiri. Aib orang lain yang kebetulan masih ada ikatan
tertentu (persaudaraan, agama, kelompok, bangsa) sebenarnya sama dengan
menyebarkan aib diri sendiri. Perilaku seperti ini diibaratkan makan bangkai
saudara sendiri. Firman Allah dalam Q.S. AL-Hujurat: 12 yang artinya:”Dan
janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain. Apakah kamu suka kalau
seorang dari kamu itu memakan bangkai saudaranya sendiri?. Tentunya kalian akan
merasa jijik kepadanya”.
Ketika Rasulullah saw melaksanakan
Isra’ dan Mi’raj mengetahui orang-orang yang mencakar-cakar muka sendiri dengan
kuku-kuku mereka yang tajam. Menyaksikan keadaan itu, Rasulullah saw bertanya
kepada malaikat Jibril. :”Hai Jibril, siapa mereka?. Jawab malaikat Jibril:”
Mereka adalah orang-orang yang suka menggunjing manusia dan membicarakan harga
diri mereka”.
Imam Ghazali membahas lebih
detail tentang penggunjingan ini. Dalam bukunya berjudul Mukasyafatul Qulub, beliau menerangkan tentang buruknya
pergunjingan. Al Barra’ berkata bahwa
pada suatu ketika Rasulullah saw berkhutbah dan kami mendengar beberapa budak
perempuan yang dimerdekakan dalam kamar-kamar mereka. Beliau bersabda :”Wahai
golongan yang mengaku iman dengan lidahnya dan tidak beriman dengan hatinya,
janganlah kamu menggunjing orang-orang Islam dan janganlah kamu meneliti
(mencari-cari) kekurangan/cela mereka. Siapa yang meneliti (mencari-cari)
kekurangan/cela saudaranya, maka Allah akan meneliti kekurangannya. Siapa yang
kekurangannya diteliti Allah, maka Allah akan membuka aibnya di tengah rumahnya
(halaman: 366).
Lasa
Hs
0 Komentar