Konflik
tidak sekonyong-konyong terjadi begitu saja, tetapi dipicu dari berbagai sebab
yang terjadi sebelumnya. Konflik dalam
suatu organisasi (perpustakaan misalnya) bisa terjadi karena beberapa hal.
Dalam hal ini Fisher, (2000, dalam Lasa Hs 2009: 39) menyatakan bahwa penyebab
konflik dalam organisasi adalah sebagai berikut:
1. Saluran dialog yang ada, tidak berfungsi dengan baik
Konflik bisa terjadi lantaran komunikasi dua arah kurang lancar bahkan
cenderung macet. Maka dialog nyaris hilang. Hal ini bisa saja disebabkan oleh
kepemimpinan yang otoriter, tertutup, tidak mau menerima masukan dari anak
buah. Bisa juga hal ini terjadi karena bawahan dianggap bodoh dan dianggap
tidak memiliki hak berbicara.
2. Keluhan-keluhan yang tidak direspon.
Beberapa keluhan, ketidaksetujuan, bahkan masukan dari bawahan maupun
pihak lain tidak mendapatkan tanggapan, bahkan disepelekan. Keadaan seperti ini
lama- kelamaan bisa meledak dan bisa membahayakan eksistensi organisasi. Anak
buah nampaknya diam, tetapi bisa saja diam mereka itu justru menyusun kekuatan
untuk melawan. Keadaan ini apabila tidak bisa diantisipasi sebelumnya, maka
bisa menjadi bom waktu bagi suatu lembaga (perpustakaan)
3. Terjadi keadaan yang tidak stabil, tidak adil
Perlakuan yang tidak adil, mementingkan kelompok tertentu dan menekan
kelompok yang lain akan menimbulkan konflik besar dalam suatu organisasi. Untuk
itu, pimpinan harus adil kepada seluruh kelompok kerja organisasi
(perpustakaan). Pimpinan perlu menghargai karyawan yang berprestasi dan
memberikan peringatan kepada mereka yang melakukan pelanggaran.
4.
Struktur organisasi
Penyusunan struktur organisasi sebenarnya dimaksudkan untuk melancarkan
tugas, kewajiban, tanggung jawab, dan wewenang. Namun demikian, dalam
pelaksanaannya, sering terjadi kesalahpahaman. Bahkan ada beberapa kelompok
kerja yang tidak mau mengikuti struktur, berlawanan dengan angaran dasar dan
anggaran rumah tangga organisasi. Mereka kadang menempuh jalan pintas untuk
mencari kekuasaan sendiri bersama kelompoknya. Kejadian ini bisa menimbulkan
konflik berkepanjangan dan akan memunculkan kepemimpinan tandingan.
Bersambung
Lasa Hs
0 Komentar