Karya unggulan
Orang selalu ingin unggul dari yang lain dalam
beberapa hal. Lembaga bahkan perguruan tinggi dalam mencanangkan visinya adalah
memiliki keunggulan dari lembaga/perguruan tinggi yang lain. Nilai-nilai
keunggulan itu akan selalu diklaim masing-masing lembaga yang kadang diukur
dengan ukurannya sendiri.
Terlepas dari pemikiran ini, dalam
kajian ini nilai keunggulan itu dapat dilihat dari unsur kebaharuan, keunikan,
kemanfaatan, dan perubahan.
- Kebaharuan
Sesuatu itu akan menarik dan mungin
diacu, dicari, dipelajari orang lain kalau dalam kegiatan, proses, sistem,
teori yang dikemukakan itu ada unsur kebaharuan. Artinya sesuatu itu memang
betul-betul baru pertama kali, belum pernah terjadi, atau unsur inovatif
kreatif. Maka untuk melahirkan kebaharuan perlu keberanian melangkah, beda dari
yang lain, kecerdasan membaca peluang, berani membuat terobosan dan pemikiran baru.
Mereka
yang memiliki keberanian dan inovasi tinggi akan menggapai keunggulan dalam
profesi maupun dalam masyarakat. Untuk itu perlu kerja keras untuk menciptakan
sesuatu yang baru.
- Keunikan
Sesuatu yang unik, nyleneh,aneh apabila dikelola,
dikembangkan secara serius nanti akan menjadi keunggulan bahkan kemenangan
tersendiri. Persoalannya adalah bagaimana kita bisa mengelola yang unik,
nyleneh, dan aneh ini. Banyak contoh yang nyleneh ini menjadi dikenal seperti
Gudeg Pawon, Sate mBah Galak (Solo) , Bakmi Lethek, dan lainnya.
- Kemanfaatan
Sesuatu dapat menjadi
unggulan apabila ternyata banyak memberikan manfaat, mudah diakses, fleksibel.
Untuk menciptakan sesuatu yang banyak manfaat inipun perlu pemikiran,
keberanian, kecerdasan tersendiri. Sekedar contoh adalah software SLIMs yang
ternyata banyak digunakan oleh sebagian perpustakaan kita. Karena perangkat
lunak ini mudah diakses, sederhana, murah, dan ternyata memberikan kemanfaatan
maka memiliki nilai keunggulan dari yang lain.
- Perubahan
Dalam kehidupan
profesi, keilmuan, dan masyarakat tidak ada yang abadi, dan yang abadi itu
adalah perubahan. Artinya dalam kehidupan ini herus ada perubahan dan itu
berarti adanya kemajuan. Tanpa adanya perubahan berarti tidak ada kemajuan.
Nah, nilai kemajuan itulah sebenarnya letak keunggulan suatu keadaan. Orang, kegiatan,
gerakan, teori, maupun komunitas yang mampu melakukan perubahan dan itulah yang
memiliki keunggulan.
Penutup
Di era kompetitif ini, orang harus berani bersaing.
Sebab hidup pada hakekatnya adalah kompetisi. Untuk itu perlu memahami potensi
diri dan berusaha mengembangkannya.
Kemampuan menulis merupakan salah
satu potensi untuk berkompetisi. Sedangkan untuk bisa menulis cukup diperlukan
motivasi tinggi, percaya diri, kemauan, keberanian, kesabaran, tak mudah
menyerah, dan berlatih. Tanpa mau mencoba, sulit diharapkan bisa menulis
apalagi menjadi penulis. Takut gagal berarti itu indikator sulit maju.
Kegagalan adalah umpan balik untuk menuju keberhasilan.
Untuk mencapai keunggulan harus
memiliki keberanian dan kreativitas yang tinggi. Sedangkan indikator keunggulan
itu terletak pada kebaharuan, keunikan, kemanfaatan, dan ada perubahan.
Daftar pustaka
-
Abbas, Ersis Warmansyah. 2008. Menulis Mudah; dari Babu Sampai
Pak Dosen. Yogyakarta: Gama Media
-
Adhim, M. Fauzil. 2004. Dunia Kata. Bandung: Mizan Bunaya Kreativa
-
Camus, Albert dkk. 2003. Menulis itu Indah. Yogyakkarta: Jendela
-
Forum Kajian Budaya & Agama. 2001. Melejitkan Potensi Diri EI & QL. Yogyakarta: FKBA
-
Lasa Hs. 2005. Gairah
Menulis; Panduan Menerbitkan Buku untuk Penulis Pemula. Yogyakarta: Alinea
-
-----------.
2006. Menulis itu Segampang Ngomong.
Yogyakarta: Pinus
-
Prama, Fede.
2004. Inovasi atau Mati. Jakarta:PT
Elex Media Komputindo
-
Romli, Asep
Syamsul M. 2003. Lincah Menulis, Pandai
Berbicara. Bandung: Nuansa Cendekia
-
Satiadarma,
Monty P.; Fidelis E. Waruwu. 2003. Mendidik
Kecerdasan.Jakarta:
Pustaka Obor
-
The Liang Gie.
1992. Pengantar Dunia Karang Mengarang. Yogyakarta: Liberty.
Selesai
Lasa Hs
0 Komentar