Nama Mastini
Hardjoprakosa MLs tidak bisa dipisahkan dengan Perpustakaan Nasional RI.
Beliaulah yang merintis berdirinya Perpustakaan Nasional RI yang berlokasi di
Jl. Salemba Raya 28 A Jakarta Pusat itu. Putri Bapak Hardjoprakosa (Pejabat
tinggi Kraton Mangkunegaran) ini lahir di Mojogedang Sragen 7 Juli 1923 dan
merupakan anak ke enam dari 7 (tujuh) bersaudara. Beliau semula berprofesi
sebagai guru Sekolah Rakyat (sekarang Sekolah Dasar/SD). Gara-gara radang
tenggorokan, maka beliau diajak temannya untuk hijrah ke Jakarta bekerja di
Perpustakaan Nasional RI. Pada tahun
1955, beliau ditugasi untuk memperdalam ilmu perpustakaan di Belanda.
Kemudian pada tahun 1972 beliau berhasil menyabet gelar MLs dari Universitas
Hawai Honolulu. Wanita yang suka lotek, gado-gado dan suka nonton film ini
berhasil menggoalkan Perpustakaan Nasional RI atas bantuan tanah dan gedungnya
dari Ibu Tien Soeharto (Allahu yarham) melalui Yayasan Harapan Kita. Saat itu
memang Indonesia belum memiliki perpustakaan nasional bila dibanding dengan
negara-negara Asean. Perpustakaan Nasional RI saat itu diresmikan oleh Presiden
Soeharto pada tanggal 11 Maret 1989. Ibu Mastini menjabat sebagai Kepala
Perpustakaan Nasional RI pertama kali dan menjabat selama dua periode.
Beliau sakit
di usia tua, dan berpulang ke Rahmatullah tanggal 3 April 2017 pukul 12.20 .
Jenazah dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata berangkat dari rumah duka
Jl. BDN II No. 77 Cilandak tanggal 4 April 2017.
Sesuai tuntutan dan kemajuan informasi dan ilmu pengetahuan, maka kini
kita memiliki gedung Perpustakaan Nasional RI berlantai 24 di Jl. Medan Merdeka
Selatan.Konon gedung itu merupakan gedung Perpustakaan Nasional tertinggi di
dunia , meskipun belum yang terbesar.
Lasa
Hs
0 Komentar