Riya’ bisa saja terjadi pada ibadah mahdhah, amal jariyah,
dan hal-hal yang bersifat duniawi seperti anak, harta, jabatan dan prestasi.
Untuk itu perlu dipahami macam-macam riya’ agar kita bisa menghindarinya:
1. Riya’ dalam kepercayaan
Ada sebagian orang yang suka memamerkan
kepercayaannya di depan golongan umat tertentu, biar diakui bahwa dirinya
sebagai seorang yang beriman. Namun sebenarnya dalam hati mereka itu tidak
beriman.
Mereka
berbuat demikian karena ingin diakui eksistensinya oleh umat tersebut. Bisa
juga mereka mengaku beriman lantaran mencari perlindungan.
2. Riya’ dalam ibadah
Ada pula orang pamer dalam ibadah.
Bila ke masjid datang lebih awal dan pulang belakangan hanya ingin dianggap
sebagai orang sebagai orang rajin beribadah.
Ketika menjadi imam shalat jama’ah
dibacanya surah yang panjang-panjang. Tetapi apabila shalat sendirian, surah
yang dibaca hanya surah yang pendek-pendek. Begitu juga dengan ibadah haji.
Tidak sedikit orang yang tidak mau disebut namanya apabila tidak disertai haji.
Apa beratnya menyebut haji bila dibanding dengan susahnya waktu berangkat haji,
pelaksanaan haji, dan uang yang tidak
sedikit itu.
Bagi mereka yang betul-betul memahami
hakikat agama, akan menyadari bahwa segala bentuk ibadah itu hanya untuk Allah
Swt.
Ibadah itu tidak untuk diketahui orang
atau ditonjol-tonjolkan.
Kiranya tak perlu bangga sekian kali
naik haji, kalau nyatanya korupsinya semakin menjadi. Demikian tak perlu bangga
selfi-selfinya di depan Hajar Aswad kalau nyatanya judinya semakin menjadi. Tak
perlu bangga umrah sekian kali, kalau nyatanya shalatnya tidak karuan.
3. Menceritakan amal baiknya
Bila seseorang mampu berbuat baik
pada orang lain tentu ada kepuasan tersendiri. Sebab dalam hati tumbuh rasa
lega dan puas karena mampu meringankan beban orang lain misalnya. Namun tidak
sedikit diantara kita yang menceritakan kebaikannya sering dan berulang kali
diceritakan di ranah publik.
4. Menipu diri dalam ibadah
Ibadah merupakan kewajiban tiap
manusia. Namun tidak sedikit orang melalaikannya. Mungkin ia sibuk, lalai,
malas atau memang telah tertutup hatinya. Buat apa ibadah, toh masih muda
pikirnya.
Selain
itu, tidak sedikit orang yang menipu dirinya dalam ibadah. Mereka tidak
melakukan ibadah apa-apa, tetapi berusaha menampakkan dirinya rajin shalat
dengan menggosok-gosok keningnya dengan batu panas agar kelihatan hitam.Biar
kelihatan rajin shalat lantaran banyak sujud.
Lasa Hs
0 Komentar