Artinya “Demi
masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian. Kecuali
orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasihati
supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabarab
(Q.S. Al “Ashr: 1 – 3)
Waktu merupakan sesuatu yang unik.
Jatah waktu untuk si kaya dan si miskin adalah sama. Jendral dan jembel
memiliki waktu 24 jam sehari semalam. Penjual bubur diberi waktu yang sama dengan gubernur dalam
jangka waktu sehari semalam. Oleh karena itu dapat dipahami bahwa jatah waktu
itu sebenarnya sama untuk setiap makhluk hidup dalam sehari semalam. Maka waktu
itu bisa dianggap mahal bagi seseorang, tetapi bagi orang lain kadang waktu
yang berharga itu justru disia-siakan,
dan dibuang-buang untuk hal-hal yang tidak produktif. Betapa banyak kita ini
mengecer-ecer waktu untuk berjam-jam menonton televisi, tidur, foya-foya,
bahkan menghabiskan waktu tua di penjara. Maunya sih, selagi muda foya-foya,
besok tua kaya raya, dan besok bila mati maunya masuk surga. Tetapi bila tidak
bisa memanfaatkan waktu dan kesempatan justru ketika muda sengsara karena
narkoba masa tua habis di penjara, tidak tau besok kalau mati ditempatkan
dimana ?. Sebab banyak kejadian bahwa jasad orang jahat itu tidak boleh
dimakamkan di tanah kelahirannya sendiri atau di negaranya sendiri. Mungkin
biar orang itu tidak membawa jelek pada daerah atau negaranya.
Waktu sebenarnya sangat berharga
bagi orang yang bisa memanfaatkannya. Hal ini tergantung pada kejelian
seseorang dalam menangkap peluang dan ketrampilan memanfaatkan
waktu/kesempatan.
Kehadiran waktu tidak dapat diganti, tidak
dapat ditabung, dan tidak dapat diputar ulang. Jam tujuh hari ini berbeda
dengan jam tujuh kemarin. Hari kemarin telah hilang ditelan masa dan tak dapat
diganti. Banyaknya waktu mungkin tidak begitu penting, tetapi yang lebih
penting adalah bagaimana pengelolaannya agar tidak berlalu begitu saja.
Pada umumnya, orang memanfaatkan
waktu untuk melakukan tugas-tugas rutin. Jarang sekali orang yang memiliki
perencanaan waktu yang matang. Pejabat tinggi biasanya telah memiliki
pengaturan waktu yang seolah-olah diatur oleh sekretarisnya. Maka waktunya
dapat efektif dan efisien. Tetapi nanti bila tidak menjabat lagi, lalu tidak
memiliki perencanaan waktu yang teratur lagi.
Sebenarnya waktu yang akan datang
itu seharusnya dapat diperlakukan sebagai modal/aset bagi kehidupan individu
maupun lembaga. Ini bisa terrealisir dengan baik apabila dilakukan perencanaan
yang matang.
Apabila waktu dapat dimenej dengan
baik, maka tentunya akan dapat dihemat beaya, tenaga, dan sumber-sumber daya
yang lain. Berangkat dari pemikiran inilah, maka Peter F. Drucker (1961)
meyatakan dalam tulisannya yang berjudul How to Be an Effective Excellence
bahwa waktu adalah sumber yang paling angka dan apabila tidak dapat dikelola,
maka hal-hal lainpun tidak dapat dikelola pula.
Waktu adalah sesuatu yang hidup.
Kehidupan itu memerlukan waktu, maka orang yang tak mampu menghidupkan waktu
berarti menyia-nyiakan kehidupan. Padahal kehidupan seseorang akan memiliki
makna dan nilai luar biasa apabila mampu memenj waktu dan kesempatan. Banyak
perusahaan yang menghasilkan produktivitas tinggi berkat pengelolaan waktu yang
efektif dan efisien. Perusahaan itu antara lain AT & Bank of America, IBM,
Lever Brithers, Standard Oil Compaany of California dan sejumlah instansi
pemerintah, negara bagian, dan pemerintah Federal. Konsep pemanfaatan waktu ini
juga telah dibuktikan oleh orang-orang yang sibuk dan berhasil seperti Gloria
Steinam (penulis dan tokoh pergerakan wanita), Malton Glaster (perancang
busana), Neil Diamond (penyanyi rekaman (Laken, 1997: 3).
Dalam hal pemanfaatan waktu ini,
sahabat Ibnu ‘Abbas r.a mengatakan :”Waktu bagi seorang hamba hanyalah ada
empat, yakni waktu nikmat, waktu celaka, waktu taat, dan waktu maksiat. Siapa
yang memanfaatkan waktunya untuk ketaatan, maka itu pertanda akan mendapat
karunia dari Allah, mendapatkan hidayahNYa, dan dapat menyesuaikan diri dengan
syari’at yang telah digariskan oleh Allah. Siapa yang waktunya terlanjur untuk
kemaksiatan, maka hendaknya segera istighfar, menyesali perbuatannya, dan
bertaubat. Siapa yang waktunya dalam kenikmatan, maka hendaklah selalu
mensyukurinya. Siapa yang waktunya sedang dalam musibah/celaka, maka hendaknya
diisi dengan ridho dan ikhlas, dan
tawakal atas ketentuan/cobaan itu (Labib Mz, tanpa tahun)
Agar waktu yang kita miliki ini
dimanfaatkan optimal, kiranya perlu adanya perencanaan yang efektif dan
efisien. Untuk itu dalam perencanaan waktu ini perlu dipertimbangkan
peningkatan kualitas penggunaan waktu dan sistem akses informasi yang
berdayaguna dan berhasil guna.
Sistem ini harus disusun sesuai
dengan maksud dan tujuan individu maupun lembaga/organisasi. Sebab betapa
banyak dan tidak disadari bahwa selama perjalanan hidup manusia, telah hilang
waktu dan kesempatan dengan sia-sia. Padahal kesempatan hanya datang sekali.
Kesempatan yang akan datang belum tentu untuk kita.
Betapa banyak diantara kita ini
telah memubadzirkan waktu untuk hal-hal yang kurang manfaat dan kurang
produktif. Kita ini betah berjam-jam ngobrol ngalor ngidul tidak jelas jluntrungnya, menonton televisi, duduk
berpangku tangan, dan lainnya.
Tentang pemanfaatan waktu ini
Marrild Douglas (1977) menyatakan bahwa hampir setiap orang menghamburkan waktu
secara sia-sia selama 2 (dua) jam
seetiap hari. Penelitian ini terjadi di luar negeri yang masyarakatnya telah
berusaha memanfaatkan waktu untuk kemajuan. Mungkin angka itu akan lebih tinggi
apabila penelitian itu dilakukan di negeri kita yang sebagian besar
masyarakatnya masih kental dengan budaya ngrumpi itu.
Manusia
dan Waktu
Kegiatan manusia tidak dapat
dipisahkan dengan waktu. Malah kadang-kadang manusia diatur oleh waktu. Padahal
seharusnya manusialah yang mengatur waktu. Bukan sebaliknya.
Apabila ditinjau dari kesibukan
orang dalam pemanfaatan waktu, kegiatan manusia itu dapat dibagi menjadi
manusia yang gila waktu, overdoer,
dan manusia pengorganisasian.
Gila
waktu
Memang ada tipe orang yang gila waktu. Yakni
orang-orang yang selalu memenuhi waktunya dengan berbagai kegiatan. Orang tipe
ini sangat ketat dalam pengaturan waktu, malah kadang membuat orang lain repot.
Maunya semua itu tepat waktu dengan disiplin kaku. Orang tipe ini tidak kenal
toleransi. Rapat terlambat lima menit saja sudah marah-marah. Ia selalu
pontang-panting sendiri dalam pemenuhan kebutuhan waktu. Tipe seperti ini bukan
tipe orang yang menyenangkan. Biasanya orang ini bersikap kaku dan disiplin
mati.
Overdoer
Orang tipe ini memang menyibukkan
diri luar biasa. Namun dalam pemanfaatan waktu kurang memberikan produk yang
berarti. Orang seperti ini pada umumnya
kurang disenangi orang. Sebab mereka itu selalu menyatakan kepada orang
lain apa yang harus dilakukannya. Dimana-mana selalu mengatakan sibuk. Padahal
apa yang disibukkan itu tidak membawa produk apa-apa. Saking sibuknya
seolah-olah orang ini tidak punya waktu untuk istirahat.
Gila
pengorganisasian
Ada lagi orang yang selalu membuat
rancangan yang detail dan rinci dalam setiap kegiatan yang akan dilaksanakan.
Dia tidak akan beraktivitas sebelum meyusun perencanaan waktu yang matang.
Akibat dari kesibukan yang luar biasa ini, sering tidak mampu menyelesaikan
banyak hal yang harus diselesaikannya.
Pemanfaatan
Waktu
Waktu yang begitu berharga itu perlu
dimenej sebaik mungkin. Untuk itu perlu diperhatikan hal-hal berikut:
1. Perencanaan Kegiatan
Kadang kurang disadari bahwa
sebagian besar kita ini terjebak oleh rutinitas kegiatan, monoton, dari itu ke
itu saja. Kita kurang memiliki kesadaran tentang pemanfaatan waktu.
Oleh karena itu,
agar kita ini efektif dan efisien dalam pemanfaatan waktu, kiranya perlu
perencanaan dalam pemanfaatan waktu. Misalnya membuat catatan harian tentang
kegiatan apa saja yang diakukan hari itu. Dengan catatan ini akan diketahui
seberapa banyak waktu yang dapat dialokasikan untuk hal-hal yang produktif dan
manfaat. Disamping itu juga akan diketahui nanti berapa jam ternyata waktu kita
untuk hal-hal yang sia-sia.
2. Penentuan
Prioritas
Sering terjadi pada diri kita,
terutama pejabat bahwa dalam waktu yang sama ada beberapa kegiatan atau
undangan yang harus dilaksanakan/dihadiri. Kadang sulit untuk menentukan mana
yang harus didahulukan. Dalam hal ini dapat saja diprioritaskan dari segi
lokasi, kedekatan emosi, atau pertimbangan politis. Bisa juga diusahakan
dihadiri semua meskipun hanya sebentar. Sebab
kehadiran seorang yang dihormati pada suatu pertemuan memberikan makna
sendiri meskipun hanya sebentar.
Apabila cara tersebut sulit
dilakukan, maka dapat ditempuh dengan penentuan prioritas kemanfaatan. Artinya
seberapa besar manfaat dan kehadiran diri kita di suatu pertemuan bila
dibanding dengan pertemuan yang lain. Dengan penentuan prioritas ini akan
dihemat waktu. Kemudian tugas-tugas lain dapat didelegasikan kepada
orang/pajabat lain yang berkompeten. Sebaiknya kita tidak menghamburkan waktu
untuk prioritas yang rendah.
3. Keajegan kegiatan
Waktu akan bermanfaat dan memiliki
nilai tinggi apabila diisi dengan kegiatan yang rutin/ajeg meskipun sedikit.
Sedikit asal terus menerus dilakukan, insya Allah akan lebih berkualitas
daripada banyak lalu berhenti. Dari sedikit ke sedikit inilah lama kelamaan
akan menjadi bukit. Disamping itu dengan keajegan ini, kita mengerjakannya juga
terasa enak. Seolah-olah kegiatan itu telah menjadi bagian dari kehidupan kita.
4. Mampu berkomunikasi ke segala
arah
Kemampuan komunikasi
seseorang ke segala arah akan memperlancar komunikasi dan menghemat waktu.
Sebab mereka dapat memperpendek jarak dan mempercepat komunikasi kepada
siapapun. Dengan kelihaian komunikasi yang efektif akan didapat kejelasan
komitmen dan kreatifitas.
Kemampuan komunikasi
ini tersirat adanya dorongan silaturrahim yang akan mengekalkan sejarah dan
memperluas usaha. Rasulullah SAW menyatakan
:”Siapa yang ingin dilimpahkan rizkinya dan dikembangkan bekas
peninggalannya (umur), hendaklah suka bersilaturahim (H.R. Bukhari).
Mereka yang suka
bersillaturrahim berarti telah mampu melaksanakan komunikasi kepada siapapun
dengan baik dan dialah yang berhasil. Adanya silaturrahim dapat menghilangkan
hambatan kejiwaan, tidak kaku, dan dari sana dapat dikembangkan beberapa
kepentingan.
Lasa
Hs -UMY.
0 Komentar