Rabu, 30 Agustus
2017 Prodi Ilmu perpustakaan UM (Universitas Negeri Malang) mengadakan seminar
nasional dan call for paper dengan tema : “Rekonstruksi peran putakawan dan
perpustakaan di era informasi". Seminar tersebut diisi oleh 3 pemateri
yaitu Dr. Rahma sugihartati, M.Si. Drs. Darmono, M.Si, dan Dr. Agus Rusmana,
MA.
Dalam kesempatan Dr.
Rahma Sugihartati, M.Si. memberikan pemaparan tentang Dekonstruksi serta
Rekonstruksi Pustakawan dan Perpustakaan. Narasumber mengajak para pustakawan
untuk mencoba berfikir kritis tentang tatanan yang ada dalam perpustakaan yang
di anggap sudah waktunya di rubah. Dalam hal ini menyangkut aturan-aturan
perpustakaan yang dianggap kaku. Hal tersebut perlu dibenahi agar perspektif
tentang perpustakaan terkesan kaku dan membosankan berubah dibenak pikiran
pemustaka. Dalam hal ini peran dekonstruksi yaitu membuat cara pandang baru
dalam tatanan perpustakaan. Serta peran rekonstruksi sendiri yaitu melanjutkan
peran dekonstruksi guna mewujudkan perpustakaan yang anti mainstream dan
fleksibel seiring perubahan sosial masyarakat.
Drs. Darmono sebagai
narasumber kedua menguatkan materi dari narasumber yang pertama yaitu
pustakawan harus siap dalam menghadapi perkembangan era informasi dan
pengetahuan sekarang. Adalah pustakawan dituntut untuk selalu siap sebagai SDM
yang unggul dalam melayani informasi-informasi yang up to date kepada
pemustaka. Dengan tujuan membangun citra perpustakaan dan citra pustakawan
sebagai pelaku jasa informasi.
Narasumber ketiga
Dr. Agus Rusmana dalam kesempatannya memberikan beberapa poin tentang
komunikasi pustakawan dan akademisi yang merujuk pada perpustakaan perguruan
tinggi. Narasumber menekankan bahwa sering terjadi perbedaan persepsi tentang
perpustakaan antara pustakawan dan akademisi. Hal ini ditenggarai karena adanya
intensifitas komunikasi antara pustakawan dan akademisi yang kurang lancar. Perlu
bagi pustakawan mengambil inisiatif untuk berkomunikasi dengan memanfaatkan
teknologi komunikasi berbasis internet. Hal tersebut bertujuan agar persepsi
antara kedua belah pihak tidak berseberangan.
Pemaparan dari
ketiga narasumber tersebut dapat disimpulkan bahwa pustakawan dalam era
sekarang dituntut berfikir kritis dan memiliki pandangan luas agar tidak
terbelenggu terhadap arus yang sudah dianggap usang. Dalam pelayanannya perlu
ditekankan bahwa pustakawan harus dinamis dan mengikuti perkembangan jaman.
Serta pustakawan harus mengutamakan komunikasi kuat terhadap akademisi agar
dari pihak akademisi memiliki persepsi sama dengan pustakawan terhadap perpustakaan
yang sering dikatakan sebagai jantung perguruan tinggi.
Muhammad Erdiansyah Cholid Anjali
0 Komentar