Dalam
mengembangkan sistem tentu dibutuhkan sebuah metode yang dapat
menjelaskan tahapan-tahapan yang harus dilalui oleh peneliti. Salah satu metode
tersebut adalah metode SDLC (System Development Life Cycle. SDLC merupakan
metode yang digunakan untuk merancang, membangun, memelihara, dan
mengembangkan suatu sistem. Abdul Kadir menjelaskan bahwa ada beberapa
tahapan-tahapan yang harus dilalui dalam merancang dan mengembangkan sebuah
sistem. Tahapan tersebut sebagaimana diperlihatkan gambar berikut :
Tahapan SDLC (System Development Life Cycle)
2.2.5.1.
Analisis
Sistem
Tahap analisis sistem merupakan tahapan
dimana sistem yang sedang berjalan dipelajari dan sistem baru diusulkan,
sehingga isi dari tahap ini adalah menentukan hal detail terkait apa saja yang
akan dikerjakan oleh sistem yang diusulkan. Analisis sistem mencakup kegiatan studi
kelayakan dan analisis kebutuhan.
1.
Studi Kelayakan
Studi kelayakan digunakan untuk menentukan kemungkinan
keberhasilan solusi yang diusulkan. Tahapan ini berfungsi untuk memastikan
bahwa solusi yang diusulkan adalah benar-benar dicapai. Tugas yang tercakup dalam studi kelayakan
adalah sebagai berikut :
a.
Penentuan masalah dan peluang yang dituju
oleh sistem.
b.
Pembentukan sasaran sistem baru secara
keseluruhan
c.
Pengidentifikasian para pemakai sistem
d.
Pembentukan lingkup sistem
2.
Analisis Kebutuhan
Analisis kebutuhan dilakukan untuk menghasilkan
spesifikasi kebutuhan Sistem. Spesifikasi kebutuhan diartikan sebagai
spesifikasi yang rinci terkait hal tertentu yang akan dilakukan oleh sistem,
spesifikasi ini sekaligus dipakai untuk membuat kesepakatan antara pengembangan
sistem, pemakai sistem, manajemen, dan mitra kerja lainnya. Dalam kegiatan ini
ada beberapa langkah yang dilakukan, yaitu :
a.
Wawancara
Wawancara
dilakukan dengan tujuan untuk mencari data dan informasi, sehingga akan
diperoleh data dan informasi yang dibutuhkan dalam pembuatan sistem.
b.
Observasi Lapangan
Untuk mempelajari sistem yang sedang
berjalan, analisis sistem dapat dilakukan dengan cara berkunjung secara
langsung ke lapangan dan mengamati
segala hal yang terjadi.
c.
Pengamatan Terhadap Sistem Serupa
Kegiatan ini dilakukan dengan cara
mengamati sistem lainnya yg serupa, dengan tujuan untuk memberikan gambaran ataupun acuan dalam pembuatan
sistem baru terkait sistem yang akan dikembangkan.
d.
Prototype
Dengan membuat prototype (contoh sistem sederhana) dan kemudian menunjukan kepada user, maka analisis sistem dapat meminta
user untuk memberikan komentar atau
masukan terkait prototype yang telah
dihasilkan.
2.2.5.2. Desain
Sistem
Tahapan desain adalah tahapan mengubah kebutuhan yang
masih berupa konsep menjadi spesifikasi sistem yang riil. Tahapan desain sistem
dapat dibagi menjadi 2 tahap, yaitu perancangan konseptual dan perancangan
fisik.
1.
Perancangan Konseptual
Perancangan Koseptual seringkali disebut dengan
perancangan logis. Pada kegiatan ini akan dijelaskan deskripsi secara detail
dari spesifikasi sistem yang akan dibuat, yaitu meliputi input (data apa saja yang menjadi input), output (informasi apa saja
yang menjadi output), dan
proses (prosedur apa saja yang harus dilakukan untuk mengubah input menjadi output)..
2.
Perancangan Fisik
Pada perancangan
fisik, rancangan yang bersifat konseptual diterjemahkan ke dalam bentuk fisik
yang berupa laporan terkait beberapa hal berikut :
a.
Rancangan Interface,
berupa laporan rancangan layar yang akan ditampilkan pada website.
b.
Rancangan Platform,
berupa rancangan untuk menentukan software
dan hardware yang digunakan.
c.
Rancangan Basis Data, berupa rancangan bekas
dalam basis data, termasuk penentuan kapasistas masing-masing.
d.
Rencana Pengujian, berupa rencana yang
dipakai dalam menguji sistem
2.2.5.3. Implementasi Sistem
Dalam tahap implementasi ada beberapa kegiatan yang harus dilakukan,
yaitu:
1.
Pemrograman dan pengujian
Setelah melakukan perancangan fisik, maka peneliti mulai
melakukan perograman. Pemrograman diartikan sebagai aktifitas untuk membuat
sebuah program aplikasi yang digunakan di komputer agar dapat bekerja sesuai
dengan tujuan. Sedangkan pengujian diartikan sebagai langkah-langkah yang
dilakukan untuk menguji sistem berdasarkan tingkat erornya dan serta kesesuaian
menu-menu yang disediakan teradap kebutuhan promosi perpustakaan.
2.
Instalasi
Instalasi dilakukan dengan cara menginstall perangkat keras
dan perangkan lunak yang dibutuhkan oleh sistem, setelah itu barulah sistem
tersebut diinstall.
3.
Pelatihan Kepada Pemakai
Pelatihan kepada pemakai dimaksudkan agar pemakai dapat
menggunakan sistem yang telah dibuat, sehingga mereka dapat mendayagunakan
sistem tersebut dengan maksimal.
4.
Pembuatan Dokumentasi
Dokumentasi dibagi menjadi tiga tahap, yaitu :
1)
Dokumentasi Pengembangan
Dokumentasi ini
menjabarkan sistem secara lengkap terkait basisdata, deskripsi sistem, bentuk
keluaran, bentuk masukan, dan hasil pengujian sistem.
2)
Dokumentasi Operasi dan Dokumentasi Pemakai
Dokumentasi ini
mencakup beberapa hal, yaitu jadwal pengoperasian, cara pengoperasian sistem,
dan faktor keamanan.
3.
Operasi dan Pemeliharaan
Setelah sistem
berjalan sepenuhnya, maka sistem
tersebut masuk ke dalam tahapan operasi. Tahapan operasi merupakan tahapan
dimana sebuah sistem yang telah dibangun oleh peneliti mulai diterapkan. Selama sistem beroperasi, pemeliharaa sistem tetap
diperlukan, dengan alasan bahwa dikhawatirkan dalam masa pengujian sistem masih
menyisakan masalah, sehingga dalam jangkan panjang sistem harus senantiasa disempurnakan.
0 Komentar